Suasana Blok F3, Tanah abang jakarta seperti biasanya, Dibilang rame tidak, dibilang sepi juga tidak.
Sesekali saya datang kesini untuk sekedar nongkrong dan bantu teman jualan.
Tetapi saat itu perhatianku tertuju pada seseorang pedagang, pedagan PERMENT, ya pedagang permen keliling...
"Perment..perment,,, permen... permen..." teriak lelaki kisaran 37 tahun itu...
Barang dagannya cuma PERMEN, beraneka ragam Permen, kuning, hijau, merah, orange, warna-warni permen berbagai merk ada dalam kotak yang ia bawa...
"Jualan kok Perment, mbok yang lain" kata temanku bicara dengan teman yang lain.
Temanku satunya (Abdul Amin) menimpali... "Jangan Lihat Permennya, tetapi Lihatlah
semangat juang dia, Lihat cara dia menawarkan perment, berapa kata "PERMEN" yang ia ucapkan dalam sehari...?
Ibarat sebuah mantra,,, kata "PERMENT" yang ia ucapkan adalah sebuah do'a atas perjuangan... do'a atas semangat juang yang tidak pernah henti."
Penjelasan dari temanku yang terakhir menurutku memang benar...
Kadang kita meragukan, meremehkan usaha-usaha kecil dengan jumlah penghasilan yang kecul. Kita tidak melihat Arti perjuangan didalamnya.
Justru kebanyakan orang-orang yang mencapai kesuksesan besar berawal dari tidak punya apa-apa...
Semoga kita selalu bisa bersyukur atas nikmat dan rizki yang tuhan telah limpankan kepada kita semua...Serta terus berjuang untuk Kehidupan yang lebih bermanfaat untuk sesama.