"Pencitraan" adalah kata yang sangat sering terdengar dalam dunia politik, terlebih menjelang
PILPRES 2014, kata ini sepertinya memiliki arti negative dalam dunia politik, khususnya politik nasional. Namun apakah betul bahwa "Pencitraan" itu selalu bisa diartikan sebagai sesuatu yang buruk atau negative ?
Apakah betul bahwa kata "Pencitraan" sama sekali tidak memiliki makna yang baik ?
Saya sedang ingin melihat kata "Pencitraan" dari sudut pandang yang lain, Saya sedang ingin mencoba melihat penerapkan kata "Pencitraan' dalam dunia marketing. Dari beberapa buku marketing yang saya baca dan pelajari, beberapa tokoh expert dibidang marketing yang saya kenal seperti Bp.Hermawan kartajaya, beliau pernah mengatakan dalam wawancara di sebuah stasion TV, bahwa Positioning Brand itu sangat penting dalam pemasaran produk atau jasa. Disini kata "Positioning" dan "
Pencitraan" sedang saya definisikan menjadi satu kata yang sama yaitu: Mencari posisi brand/merek,
dengan kalimat lain positioning adalah tindakan atau langkah dari produsen dalam mendesain Citra= "Pencitraan"Merek/Brand
Harley Davidson memposisikan dirinya sebagai merek/brand sepeda motor golongan orang papan atas, Gagah, mahal. Apa yang dilakukan oleh pihak Harley davidson tentu bagaimana supaya Positining / Citra tersebut tercapai,
*sangat tidak mungkin kalau Harley Davidson mengeluarkan motor bebek dengan kisaran harga Rp.10jt karena itu pasti jauh dari CITRA Mahal.
*Sangat tidak mungkin kalau Harley Davidson membuka Showroom dengan lokasi dipinggir rel kereta api yang kumuh dan padat penduduk karena itu sangat jauh dari CITRA golongan orang papan atas.
*Rasanya cukup tidak mungkin kalau Harley Davidson mengeluarkan sepeda motor dengan varian cat warna Pink karena itu akan jauh dari CITRA gagah. :)
Bagaimana Penerapan "Positioning" dalam dunia POLITIK ?
Bagaimana seorang calon presiden Indonesia tampil dilayar kaca dengan menunggangi kuda didepan pasukan bersenjata, bagi saya itu adalah hal yang wajar-wajar saja karena mungkin CITRA yang sedang ingin dibangun adalah: TEGAS dan BERWIBAWA. Lalu calon Presiden yang lain muncul dilayar kaca dengan tampilan yang berbeda yaitu: Makan lesehan bareng wong cilik, masuk kepasar-pasar traditional, masuk ke got, selokan, dan gorong-gorong,,,,, naik Bajaj supaya baik jalannya... tuk..tik..tak..tik...tuk...
(Nyanyi yuk... hehehe)
Apakah tindakan diatas itu salah ? bagi saya hal-hal seperti itu juga wajar-wajar saja karena mungkin CITRA yang sedang ingin dibangun adalah sosok pemimpin yang dekat dengan orang kecil dan sederhana.
Jadi apakah "Pencitraan" itu buruk ?
yang menjadi soal bukanlah pada kata "Pencitraan", tetapi pada kita sebagai warga, warga yang belum sadar sepenuhnya akan kebutuhan strategi dalam berpolitik. Karena baik didalam dunia
marketing maupun
POLITIK keduanya sama-sama membutuhkan Strategi. Dan STRATEGI itu diberi nama PENCITRAAN dengan tujuan untuk meraih
Positioning brand.
Saya, ~
Heri Setiabudi